Tuesday, 7 October 2014

Korban Pembunuhan Dipinggir Jalan



PALEMBANG- Sesosok mayat ditemukan tergeletak dipinggir Jalan dengan lima bekas tusukan di  lrg Kebangkan 9  ilir, RT 8, Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan IT II, Senin (6/10) sekitar pukul 21.30 WIB yang diduga merupakan korban pembunuhan. 

Diketahui korban pertama kali ditemukan oleh warga setempat yang hendak melintas di Lr Kebangkan, Nita Padila (30), lalu warga tersebut langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.

Korban saat ditemukan dalam posisi terlentang menggunakan pakaian jaket hitam kaos abu-abu, celana panjang hitam dan menggunakan sendal jepit dan bersimbah darah dengan lima bekas luka tusukan, tiga di dada kiri, satu di ketiak dan satu lagi di bagian pinggang.

Menurut keterangan Kepala Unit SPKT Polreta Palembang, Ipda Subagio saat ditemui, untuk saat ini pihaknya telah mengamankan handphone milik korban, lalu pihaknya juga menemukan struk transfer dari ATM bank BNI atas nama Candra Usman dengan jumlah penarikan Rp200 ribu.

"Untuk saat ini kami masih golongkan penemuan Mr x karena belum ada identitas jelas yang kami dapatkan. Namun kami sudah mencoba untuk menghubungi pihak keluarga korban melalui Hp miliknya," ungkap Ipda Subagio.

Jenazah tersebut langsung diamankan pihak Polresta ke RSMH Palembang guna kepentingan penyelidikan. 

Sementara itu, Kapolsekta IT II Kompol Ary Sudrajad mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan keterkaitan kasus tersebut. Tapi ditegaskannya pihanya telah melakukan kordinasi dengan pihak keluarga korban.

"Kita masih dalam penyelidikan dan pastinya itu merupakan korban pembunuhan. Korban tewas akibat luka tusukan. Nah untuk identitas kita masih tunggu orang tuanya dulu," ungkapnya.

Setelah keluarga korban mendatangi kamnar mayat RSMH Palembang, dipastikan  korban adalah Candra Usman (24) alias Hasan, warga JL P Antasari, Lr Patra Jaya No 263, RT 09, Kelurahan 14 Ilir, Kecamatan IT II, Palembang. Korban diketahui baru tamat satu tahun dari MDP dan kerjaan sehari-hari sebagai guru privat.

"Dio pamit nak keluar aku suruh makan dulu. Dio nak ngajar semesteran ketempat kawan. Dio bawak laptop. Dio pegi pagi jam 8, aku omong jangan bawak laptop, tapi dio masih nak bawak tula," ujar Lien Hua, ibu dari korban.

Dikatakannya, korban memang kerap kali berjalan kaki ketika keluar rumah. Korban diketahui tidak bisa mengendarai kendaraan bermotor dan memang kerap kali membawa laptop kesayanganya.

"Harga laptop itu memang mahal. Aku langomong kalu ado wong nodong kau enjuk kela. Mungkin dio dak galak dikasihken barangnyo, dio sudah dua kali ditodong," ungkapnya. 



0 comments:

Post a Comment