![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiggumK-3HZYrFMlMIruwDP40ZHt8ynW3-mIUw1v_ae8ZmBeG0AqF4VRqwqiqgiwYJ7DaOM_OrE0PltYXGgA6wQSbJdEq6Jg5TzNXAdQ_ZRm5zxoW0Rl5BSY3G4_1iMQAB0HGR0NIY3w7k/s1600/dbunuh.jpg)
Diketahui korban pertama kali ditemukan oleh warga setempat yang hendak
melintas di Lr Kebangkan, Nita Padila (30), lalu warga tersebut langsung
melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Korban saat ditemukan dalam posisi terlentang menggunakan pakaian jaket
hitam kaos abu-abu, celana panjang hitam dan menggunakan sendal jepit dan
bersimbah darah dengan lima bekas luka tusukan, tiga di dada kiri, satu di
ketiak dan satu lagi di bagian pinggang.
Menurut keterangan Kepala Unit SPKT Polreta Palembang, Ipda Subagio saat
ditemui, untuk saat ini pihaknya telah mengamankan handphone milik korban, lalu
pihaknya juga menemukan struk transfer dari ATM bank BNI atas nama Candra Usman
dengan jumlah penarikan Rp200 ribu.
"Untuk saat ini kami masih golongkan penemuan Mr x karena belum ada
identitas jelas yang kami dapatkan. Namun kami sudah mencoba untuk menghubungi
pihak keluarga korban melalui Hp miliknya," ungkap Ipda Subagio.
Jenazah tersebut langsung diamankan pihak Polresta ke RSMH Palembang guna kepentingan
penyelidikan.
Sementara itu, Kapolsekta IT II Kompol Ary Sudrajad mengatakan, pihaknya
belum bisa menyimpulkan keterkaitan kasus tersebut. Tapi ditegaskannya pihanya
telah melakukan kordinasi dengan pihak keluarga korban.
"Kita masih dalam penyelidikan dan pastinya itu merupakan korban
pembunuhan. Korban tewas akibat luka tusukan. Nah untuk identitas kita masih
tunggu orang tuanya dulu," ungkapnya.
Setelah keluarga korban mendatangi kamnar mayat RSMH Palembang, dipastikan
korban adalah Candra Usman (24) alias Hasan, warga JL P Antasari, Lr
Patra Jaya No 263, RT 09, Kelurahan 14 Ilir, Kecamatan IT II, Palembang. Korban
diketahui baru tamat satu tahun dari MDP dan kerjaan sehari-hari sebagai guru
privat.
"Dio pamit nak keluar aku suruh makan dulu. Dio nak ngajar semesteran
ketempat kawan. Dio bawak laptop. Dio pegi pagi jam 8, aku omong jangan bawak
laptop, tapi dio masih nak bawak tula," ujar Lien Hua, ibu dari korban.
Dikatakannya, korban memang kerap kali berjalan kaki ketika keluar rumah.
Korban diketahui tidak bisa mengendarai kendaraan bermotor dan memang kerap
kali membawa laptop kesayanganya.
"Harga laptop itu memang mahal. Aku langomong kalu ado wong nodong kau
enjuk kela. Mungkin dio dak galak dikasihken barangnyo, dio sudah dua kali
ditodong," ungkapnya.
0 comments:
Post a Comment