PALEMBANG - Madrasah negeri di
Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ternyata masih sangat minim sekali
dibandingkan dengan madrasah swasta. Data yang diperoleh dari
Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel, jumlah madrasah
negeri di Sumsel saat ini hanya terdapat 91 madrasah, sedangkan 1.042 untuk
madrasah swasta.
Kepala Bidang (Kabid)
Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumsel Drs Ahmad Fauzie MSi merincikan, 91
madrasah negeri tersebut terdiri dari madrasah ibtidaiah (MI) sebanyak 37 dan
swasta terdapat 462 madrasah, madrasah tsanawiyah (MTs) negeri sebanyak 33 dan
swasta 402, serta madrasah aliah (MA) negeri sebanyak 21, sedangkan swasta 178
madrasah.
"Memang di Sumsel masih
minim untuk madrasah negeri dibandingkan dengan madrasah swasta. Apalagi
madrasah ini yang swasta kebanyakan berada di pinggiran di daerah tersebarnya,
sehingga ini membuat kita kesulitan dalam melakukan pembinaan," ujarnya.
Dijelaskan, banyaknya madrasah
di Sumsel saat ini dikarenakan sebelumnya banyak yang membangun berawal dari
pondok pesantren. Namun mengenai persyaratan memang tak terlalu sulit, minimal
harus memiliki tanah sendiri dengan luas lahan 1 hektare dan memiliki gedung
sendiri, artinya tidak menumpang.
Dikatakan, dalam pondok
pesantren juga berbeda, terdapat dua macam yakni pondok pesantren modern dan
pondok pesantren yang salafiah. “Kalau pondok pesantren modern memiliki
madrasah yang pembelajarannya mengikuti kurikulum dari pemerintah, sedangkan
pondok pesantren yang salafiah tidak mengikuti kurikulum pemerintah
pembelajarannya, karena mereka belajar terus tak mengenal siang dan
malam," tuturnya.
Pondok pesantren tersebut,
lanjut dia, tidak ada yang negeri sehingga memang membutuhkan support atau
dukungan dari pemerintah dalam membangun mulai dari prasarana. “Kami berharap
madrasah negeri akan bertambah dan memberi pelayanan yang mengedepankan ajaran
Islam kepada generasi bangsa,” tukasnya.
0 comments:
Post a Comment