![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEierwLbrkKEIwLman_vNqZv7rEpIg_bdx74rWLdCpz9WdynkiVX95l5ZeEJuBxZ5Pk_y4SXjB7vj2eAOtH22iMQWs6P67vyU9hdBn1OGwGZfttN4P3zLS9WfpHyChHxX39R7xKF0KsU3Dk/s1600/raker.jpg)
"Kalo memang ada (dana
Wisma Atlet) dari dulu (dinikmati), kalo saya salah juga dari dulu (sudah
dinyatakan salah," kata Alex.
Ia menuturkan, dirinya sudah
memberikan keterangan kepada KPK sebanyak dua kali, yakni saat pilkada baru dan
kampanye saat mencalonkan Gubernur DKI.
Menurut Alex, masalah tersebut
sudah lama sekali yakni pada 2011 lalu, namun terus terangkat kasusnya setiap
ada kegiatan besar atau kampanye.
"Saya sudah 2 kali
pemilihan jadi Bupati Muba, 2 kali Gubernur Sumsel, dan satu kali Gubernur
Jakarta. Jadi saya ini adalah manusia pertama yang terbanyak ikut Pilkada di
Indonesia. Meski kalah sekali tapi tidak apa-apa. Masalah ini selalu timbul dan
redup," ujar dia.
Ia juga berang karenanya
banyaknya elemen masyarakat yang tidak setuju dengan penyelenggaraan ASIAN
GAMES 2018 mendatang, padahal itu adalah agenda bergengsi jika dilaksanakan di
Indonesia. Bahkan, sebanyak negara-negara di Asia saling bertarung untuk bisa
menjadi tuan rumah.
"Sumsel itu sangat
diperhitungkan oleh mata nasional, regional dan international. Ini incaran tiap
negara. Untuk memancing sesuatu yang besar harus dengan umpan yang menarik.
Coba dilihat apa yang kita peroleh usai PON, ISG dan MTQ, kemajuan pembangunan,"
bebernya.
Ia meminta kepada semua PNS di
Pemprov Sumsel untuk menjauhi iri hati dan dengki. Harus bisa berkaca untuk
diri sendiri sebelum bisa mencela dan menghina orang lain.
"Jangan fitnah.
Berkacalah, apakah saudara lebih baik dari yang difitnah? Jika saudara tanya
dengan ayah dan anak saudara, apakah mereka bangga dengan saudara. Jika tidak,
maka saudara belum menjadi orang yang diharapkan," kata dia.
"Saya bangga dengan anak
dan orang tua saya. Saya yakin anak dan istri saya bangga dengan saya. Jadi
berhentilah SMS saling menggunjing, menghina dan menyudutkan orang lain. Karena
itu bisa menghabiskan waktu saja. Harusnya kita disini lebih fokus untuk
bekerja dan bangun Sumsel jadi lebih baik," lanjut Alex.
Mengenai ungkapan dari
Muhammad Nazaruddin bahwa Alex menerima 2,5 persen dari dana pembangunan Wisma
Atlet, dirinya malah menanggapi dengan bercanda. "Katanya (Nazaruddin)
bilang 2,5 persen. Biasanya kan 10 persen," candanya.
Ungkapan Nazaruddin yang
ditayangkan di media televisi dan online itu baginya tidak real karena ada
kata-kata dari Nazaruddin yang dibuang. "Kan sebenarnya ada kata-kata
'belum terealisasi' tapi dipotong oleh Metro TV dan media online lainnya. Kalau
memang saya mau, maka saya akan minta didahulukan. Tapi Alhamdulillah, saya
masih dilindungi (Tuhan) beberapa kali," beber Alex.
Meski menurutnya pemberitaan
di sejumlah media menjatuhkan namanya, ia tetap mempersilahkan kepada karyawan
Pemprov untuk membaca dan menonton tayangan itu. Hanya saja, Alex menegaskan
jika dirinya tidak mengenal apalagi sampai meminta menerima dana tersebut.
"Jika tidak bersalah maka
tidak perlu takut. Itu sudah dari dulu ada. Jadi yang hobi memfitnah itu ya
berkaca serta intropeksi dulu. Jangan hanya bisa mengomentari orang lain,"
bebernya.
Ia pun mengimbau kepada
seluruh PNS di lingkungan pemprov Sumsel agar tidak khawatir akan masalah
tersebut. Dan dirinya meminta agar semuanya tetap bekerja seperti biasa dan
sebaik-baiknya.
"Jangan kuatirkan saya,
biar itu menjadi urusan saya. Saya minta semuanya bisa kerja seperti biasa dan
lakukan sebaik-baiknya. Dan tolong untuk unggahan di facebook dari Eddy Ganefo
ditindaklanjuti lagi," tandasnya.
0 comments:
Post a Comment