pada kegiatan Field Shool of Arceology atau arkeologi lapangan yang
melibatkan jurnalis, mahasiswa, dan guru sejarah SMA di metropolis.
Sebelumnya, penelitian situs di Bukit Siguntang tersebut telah dilakukan
pada September 2013 lalu dan telah ditemukan beberapa jejak seperti tatanan
batu bata. Namun, hingga saat ini belum diketahui struktur bangunan. Karena
itu, proses ekskavasi kembali dilanjutkan dengan melibatkan beberapa
pihak.
Peneliti madya Badan Arkeologi Palembang, Tri Marhaeni mengatakan, Bukit
Siguntang sebagai situs arkeologi diyakini memiliki banyak barang sejarah yang
terbenam di dalamnya. Apalagi letak geografis Bukit Siguntang adalah lokasi
tertinggi di Palembang.
“Zaman dulu, bukit tertinggi ini dianggap tempat suci. Makanya sering
dijadikan tempat ibadah dan pemakaman. Makanya kami yakin disini banyak
peninggalan sejarah terutama tempat beribadat,” ujarnya kemarin.
Dikatakannya, kegiatan Field Shcool of Arceology menjadi upaya lanjutan
penelitian. Dengan melibatkan banyak pihak, Badan Arkeologi mengajak mereka
menjaga situs dan cagar budaya Bukit Siguntang tetap dilestarikan dan
dikembangkan.
Saat ini, Badan Arkeologi Palembang baru menemukan bagian bangunan yang
diperkirakan merupakan bangunan peribadatan sekitar abad 4-9. Lokasi penemuan
ini akan terus dilakukan pengerukan, pemetaan dan penetapan kawasan purbakala.
“Terdapat temuan tonjolan bangunan, tapi belum ada kesimpulan. Karena
proses penelitiannya masih panjang. Butuh pengecekan kesejarahan dari batu-batu
dan benda lainnya yang ditemukan. Baru tahapan awal, namun akan dikembangkan
penelitian lanjutan,” terang Tri.
Kepala Badan Arkeologi Palembang, Nurhadi Rangkuti mengatakan, kegiatan
Field Shcool of Arceoalogy digelar untuk mengajak perwakilan masyarakat agar
lebih mengenal dan turut menjaga cagar budaya di Palembang. Kawasan Bukit
Siguntang yang memiliki nilai historis, baik berhubungan atau tidak pada
perkembangan kerajaan Sriwijaya, memiliki daya tarik bagi peneliti arkeologi.
“Karena sebelumnya peneliti kita juga sudah menemukan bagian dari bangunan
yang diperkirakan bangunan suci yang menjadi tempat peribadatan. Bukit
Siguntang akan terus menarik untuk diteliti. Sudah ada temuan batu yang
merupakan pecahan bangunan, namun belum ada kesimpulan umum. Karena itu, harus
diteliti lebih lanjut," tuturnya.
0 comments:
Post a Comment